Diponegoro University
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertimbangan suatu negara untuk memilih apakah menganut perekonomian terbuka atau perekonomian tertutup didasari oleh idealisme (paham) negara tersebut. Namun, boleh dikatakan, seluruh negara saat ini telah menganut sistem perekonomian terbuka dikarenakan mereka menyadari akan pentingnya perdagangan internasional bagi perkembangan perekonomian negara (faktor penyebab perdagangan internasional). Dan untuk mempermudah dalam memahami perdagangan internasional, para ahli telah merumuskan teori tentang perdagangan internasional.
Pertimbangan suatu negara untuk memilih apakah menganut perekonomian terbuka atau perekonomian tertutup didasari oleh idealisme (paham) negara tersebut. Namun, boleh dikatakan, seluruh negara saat ini telah menganut sistem perekonomian terbuka dikarenakan mereka menyadari akan pentingnya perdagangan internasional bagi perkembangan perekonomian negara (faktor penyebab perdagangan internasional). Dan untuk mempermudah dalam memahami perdagangan internasional, para ahli telah merumuskan teori tentang perdagangan internasional.
Seperti yang kita ketahui, sudah menjadi sifat dasar manusia untuk memenuhi
berbagai kebutuhannya. Semakin banyak manusia, semakin banyak pula
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.
Pelaksanaan perdagangan antar negara (Internasional) lebih rumit dan
kompleks dari perdagangan dalam negeri. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena perdagangan internasional melintasi batas-batas negara dan
berhubungan dengan negara/ pemerintah lain. Padahal setiap negara mempunyai
sistem ekonomi, mata uang, sistem tata niaga dan peraturan perpajakan/ bea
cukai masing-masing, bahkan mungkin juga sistem takaran/ ukuran/ timbangan, dan
standar mutu yang berbeda.
Perdagangan internasional melalui kegiatan utamanya yaitu berupa ekspor dan
impor, merupakan salah satu sumber pendapatan negara (dalam bentuk devisa)
B. Rumusan Masalah
- Nilai Tukar & Sistem Moneter Internasional
- Neraca Perdagangan
- Neraca Pembayaran (BOP)
- Masalah dalam BOP
C. Tujuan Penulisan
- Mendefinisikan kurs dan mengulas tentang sistem moneter internasional
- Menjelaskan neraca perdagangan dan neraca pembayaran
- Mengulas masalah-masalah dalam BOP
- Memenuhi tugas dosen.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Nilai Tukar & Sistem Moneter Internasional
Definisi
Nilai Tukar
–
Harga suatu mata uang dalam bentuk mata uang lainnya.
–
Jumlah mata uang asing yang dapat dibeli dengan 1 unit
mata uang domestik
Dalam sistem pertukaran dinyatakan oleh yang pernyataan
besaran jumlah unit yaitu "mata uang" (atau "harga mata
uang" atau "sarian mata uang") yang dapat dibeli dari 1
penggalan "unit mata uang" (disebut pula sebagai "dasar mata
uang"). sebagai contoh, dalam penggalan disebutkan bahwa kurs EUR-USD
adalah 1,4320 (1,4320 USD per EUR) yang berarti bahwa penggalan mata uang
adalah dalam USD dengan penggunaan penggalan nilai dasar tukar mata uang adalah
EUR.
Nilai tukar yang
berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai
salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung
menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang
tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang
tersedia.
Peningkatan
permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena denganmeningkatnya
permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan
uang yang spekulatif. Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan
tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk
domestik bruto (PDB) (gross
domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) , dan tingkat permintaan pekerja.
Semakin tinggi tingkat menganggur pada suatu negara akan semakin sedikit
masyarakatnya yang secara keseluruhan akan dapat menghabiskan uang pada belanja
pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa dan Bank Sentral, di Indonesia
dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia biasanya akan sedikit kesulitan
dalam melakukan penyesuaian pasokan uang yang dalam persediaan untuk
mengakomodasi perubahan dalam permintaan uang berkaitan dengan transaksi
bisnis.
Dalam mengatasi
permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank Sentral akan sangat sulit
untuk mengakomodasinya akan tetapi akan selalu mencoba untuk melakukan dengan
melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seseorang Investor dapat memilih
untuk membeli kembali mata uangnya bila (yaitu suku bunga) cukup tinggi, akan
tetapi, dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka
kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan
tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang akan berkaitan dan dapat
menghambat pada pertumbuhan perekonomian negara serta para pelaku spekulasi
akan terus, terutama sejak mata uang secara sengaja dibuat agar bisa dalam
bawah tekanan terhadap mata uang dalam rangka untuk memaksa agar Bank Sentral
dapat menjual mata uangnya untuk tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi
maka para spekulan akan berusaha dapat membeli kembali mata uang tersebut dari
bank dan pada harga yang lebih rendah atau selalu akan dekat dengan posisi
harapan dengan demikian pengambilan keuntungan terjadi).
FAKTOR PENENTU KURS VALAS :
–
Export-Import
–
Tingkat inflasi
–
Tingkat bunga deposito
–
Market expectation
–
Reputasi bank sentral
–
Intervensi bank sentral di pasar valas
Terminologi Perubahan Nilai
Tukar
- Depresiasi
- Apresiasi
- Devaluasi
- Revaluasi
Sistem
Moneter Internasional
Sistem moneter internasional mengacu pada institusi-institusi dimana
pembayaran atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan
bagaiman kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi
kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan
memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah
adaptasi terhadap perubahan. Elemen inti dari sistem moneter internasional
adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar. Dalam tahun-tahun belakangan,
negara-negara menggunakan satu dari tiga sistem kurs tukar berikut (Samuelson
dan Nordhaus, 2005:609-615) :
1. Sistem kurs tetap.
Pada sistem kurs tetap,
pemerintah menentukan berapa kurs tukar atas mata uangnya terhadap mata uang
lain. Kurs yang telah ditentukan tersebut akan dipertahankan melalui intervensi
dan kebijakan moneter. Dengan sistem ini, kurs tukar tidak berubah ketika harga
ataupun pendapatan antar negara berubah. Oleh karena itu, harga dan pendapatan
domestiklah yang harus menyesuaikan untuk mengembalikan ke kondisi ekuilibrium.
1. Sistem kurs fleksibel
atau mengambang.
Pada sistem kurs
fleksibel, kurs tukar murni ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang,
jasa, dan investasi swasta tanpa adanya intervensi dari pemerintah. Pemerintah
sama sekali tidak dapat mempengaruhi kurs tukar.
1. Sistem kurs terkendali.
Pada sistem kurs
terkendali, kurs tukar ditentukan oleh pasar, namun pemerintah dapat membeli
dan menjual mata uang atau menukar persediaan uang mereka untuk mempengaruhi
kurs tukar secara langsung. Pemerintah juga dapat mempengaruhi kurs tukar
secara tidak langsung, misalnya melalui kebijakan moneter dengan menaikkan atau
menurunkan suku bunga. Sistem ini telah menjadi kurang popular karena banyak
negara lebih menuju pada sistem kurs tetap ataupun sistem kurs fleksibel.
2.
Neraca Perdagangan
Setiap transaksi keuangan haruslah dicatat, begitu pula dengan transaksi
keuangan dalam perdagangan internasional. Kegiatan utama perdagangan
internasional mencakup ekspor dan impor. Antara ekspor dan impor, dapat dibuat
suatu neraca yang menggambarkan tingkat ekspor dan impor suatu negara. Melalui
neraca tersebut dapat dilihat apakah suatu negara mendapatkan laba (dalam
bentuk cadangan devisa) atau tidak.
Suatu negara dikatakan mendapatkan laba dari perdagangan internasional jika
nilai ekspornya lebih besar daripada nilai impor (keadaan ini biasa disebut
dengan istilah neraca perdagangan aktif).
Jadi pengertian neraca perdagangan internassionnal (balance of trade)
adalah : Neraca yang menggambarkan nilai dari transaksi ekspor dan
impor barang suatu negara dalam perdagangan internasional.
Pencatatan neraca perdagangan internasional dilakukan dalam kurun waktu
tertentu (biasanya satu tahun). Nerca perdagangan internasional di negara
Indonesia dibedakan menjadi dua kategori,yaitu :
· Ekspor/Impor migas,
dan
· Ekspor/Impor non
migas
Neraca
perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan impor. Neraca
perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif
berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor,
dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca perdagangan
menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan
disebut sebagai defisit perdagangan. (12/07) Bagi setiap negara tentunya
kondisi surplus lebih diharapkan.
3.
Neraca Pembayaran (BOP)
Definisi: pencatatan yang
sistematis dari seluruh transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara
lain (belahan dunia lainnya)
Aturan Umum
Transaksi yang
menghasilkan valuta asing dicatat dalam pos credit (+)
Transaksi yang
menimbulkan pengeluaran valuta asing dicatat dalam pos debit (–)
Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses
penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan
harga-harga atau mekanisme
harga(price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan
pendapatan nasional atau mekanisme
pendapatan (income
effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang
atau mekanisme moneter(real
balance effects).
4.
Masalah didalam BOP
Dalam neraca pembayaran terdapat
kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila
jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih
besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca
pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional
(cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
Defisit atau surplus neraca
pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut.
a. Stok Nasional
Jika terjadi penurunan stok nasional
berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.
b. Pinjaman Akomodatif
Pinjaman yang masuk karena berkaitan
dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan
pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi
defisit.
c. Defisit total adalah besarnya penurunan
stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan
stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Berdasarkan neraca di atas, negara X
mengalami defisit neraca pembayaran sebesar pinjaman akomodatif ditambah stok
nasional, yaitu: 80 + 80 = 160 unit kayu lapis.
BAB III
PENUTUP
Ada
sejumlah keuntungan bagi warga negara dari
sebuah negara dengan
perekonomian terbuka. Satu
keuntungan utama adalah bahwa warga negarakonsumen memiliki
berbagai jauh lebih besar dari barang dan jasa dari yang untuk memilih. Selain itu, konsumen memiliki
kesempatan untuk berinvestasi mereka tabungan luar
negeri.
Dalam perekonomian terbuka, pengeluaran
suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak perlu sama dengan output barang
dan jasa. Sebuah negaradapat menghabiskan lebih banyak uang
daripada menghasilkan oleh pinjaman dari
luar negeri, atau dapat menghabiskan lebih sedikit daripada memproduksi dan
memberi pinjaman pada orang asing . Tidak ada perekonomian tertutup di dunia
saat ini.
Sumber :