1.
Apa
kepribadian itu?
Kepribadian adalah organisasi dinamik
dalam individu yang memiliki sistem
psikologis tersebut yang menentukan penyesuaian uniknya terhadap lingkungannya.
2.
Perkiraan
perilaku apa yang mungkin anda buat jika Anda mengetahui bahwa seorang karyawan
memiliki (a) kendali lokus eksternal? (b) skor Mach yang rendah? (c) harga diri
rendah? (d) kepribadian tipe A?
·
Lokus kendali
eksternal, yaitu mereka percaya bahwa kehidupan mereka diatur oleh kekuatan
dari luar diri. Karyawan yang memiliki lokus kendali eksternal kurang puas
dengan pekerjaan mereka, merasa terasingkan dari suasana kerja, dan kurang
terlibat dalam pekerjaan daripada orang-orang yang lokus kendalinya cenderung
internal. Seorang manajer juga bisa memperkirakan bahwa orang-orang eksternal
menyalahkan evaluasi kinerja mereka yang buruk akibat prasangka atasan, rekan
kerja, atau pristiwa lain di luar kendali mereka. Kalangan internal akan
menjelaskan evaluasi serupa berdasarkan tindakan mereka sendiri.
·
Machiavellianisme,
yaitu ukuran terhadap kadar dimana orang-orang bersifat pragmatis, memelihara
jarak emosi, dan percaya bahwa hasil akhir bisa membenarkan caranya.Karyawan
yang memiliki mach yang rendah cenderung memiliki emosi yang tinggi dan kurang
percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Mereka akan cepat emosi apabila apa
yang dikerjakannya tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya, mereka juga
dapat emosi apabila hasil yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan apa yang
mereka inginkan. Mereka juga merasa kurang percaya diri terhadap kebisaan
mereka dalam melakukan pekerjaan. Mereka menganggap cara yang mereka pakai
untuk mencapai hasil yang diiinginkan adalah cara yang salah.
·
Harga diri, yaitu kadar
dimana seseorang menyukai dirinya atau tidak. Mereka yang memiliki harga diri
yang rendah meyakini bahwa mereka tidak memiliki kemampuan yang diperlukan
untuk meraih sebuah kesuksesan karier. Individu dengan tingkat harga diri yang
rendah rawan untuk terkena pengaruh eksternal daripada individu yang meiliki
harga diri yang tinggi. Mereka akan bergantung pada penilaian positif dari
orang lain. Akibatnya, mereka akan cenderung mencari pengakuan dari orang lain
dan cenderung untuk menyesuaikan diri dari keyakinan dan perilaku orang-orang
yang mereka hargai dibandingkan dengan orang-orang dengan harga diri yang
tinggi.
·
Pemantauan diri, yaitu
sifat kepribadian yang mengukur kemampuan untuk menyesuaikan perilaku terhadap
faktor-faktor situasional eksternal. Individu dengan pemantauan diri yang
tinggi menunjukkan adaptabilitas yang besar ketika menyesuaikan perilaku
mereka. Mereka peka terhadap sinyal dari luar dan bisa mengubah perilaku dalam
beragam situasi. Mereka juga mampu menunjukan kontradiksi antara penampilan
pribadi di depan publik dan diri pribadi mereka. Mereka tidak bisa menyesuaikan
perilaku mereka. Mereka akan cenderung menunjukkan watak dan perilaku asli
mereka dalam setiap situasi, dan terdapat konsistensi perilaku yang tinggi
antara siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.
3.
Apa
indikator tipe Myers-Briggs itu?
1. Extrovert(E)/Introvert(I), adalah cara
bagaimana orang menghabiskan waktunya. Seorang yang extrovert adalah orang
senang menghabiskan waktunya dengan bersosialisasi atau berkumpul bersama
dengan orang lain. Extrovert menjadi lebih enerjik ketika berada bersama orang
lain. Sedangkan introvert sebaliknya. Mereka senang menghabiskan waktu sendiri,
dan kalaupun ingin menghabiskan waktu dengan orang lain, biasa menghabiskan
waktu dengan orang yang dekat dengannya. Introvert lebih senang mendalami
sesuatu ketimbang ngobrol dengan orang lain.
2. Sensing(S)/Intuition(N), adalah cara
bagaimana seseorang berpikir. Seorang yang sensing adalah orang yang sangat
logis, percaya pada fakta dan tidak mudah menerima hal baru. Mereka yang
berpikir dengan cara sensing cenderung senang belajar dan mendalami teori.
Mereka tidak menyukai fantasi dan senang dengan realisme. Sedangkan mereka yang
memakai intuisi, mereka memakai konsep, sehingga mereka pun tidak terpaku
(bahkan tidak menyukai) teori yang terlalu banyak, dan cenderung lebih kreatif
daripada mereka yang sensing karena pemikirannya lebih terbuka. Mereka yang
memakai intuisi lebih suka memakai sesuatu yang mereka sebut dengan “feeling”
ketimbang teori. Feeling ini mereka dapat dari pengalaman yang mereka alami,
sehingga mereka tahu betul ketika sesuatu terjadi dapat memberikan dampak yang
baik atau buruk. Orang-orang yang intuitif lebih suka belajar dari pengalaman
atau experiential learning. Orang-orang yang berpikir secara
sensing cenderung memikirkan masa kini ketimbang mereka yang memakai intuisi
lebih suka berpikir ke depan atau berandai-andai tentang masa depan.
3. Thinker(T)/Feeler(F) adalah cara seseorang
mengambil keputusan. Thinker mengambil keputusan yang menurut logika lebih
menguntungkan. Mereka memakai tahap-tahap tertentu dan menganalisa keputusan
yang mereka buat secara mendalam. Mereka suka mencari kesalahan dan berpikir
kritis. Sedangkan mereka yang Feeler, mereka mengambil keputusan melihat orang
lain, apakah menguntungkan untuk kepentingan bersama atau tidak. Orang-orang
yang feeler cenderung mudah berempati dan bersimpati pada orang lain. Bagi
Thinker, pikiran lebih utama daripada perasaan, sedangkan Feeler sebaliknya.
Thinker ingin memiliki prestasi dan berhasil, sedangkan Feeler lebih senang
jika Ia dihargai.
4. Judgers(J)/Perceivers(P) adalah cara seseorang
dalam menjalani hidup. Bagi mereka yang judgers, mereka hidup sesuai dengan
aturan dan jadwal yang sudah ada. Bagi Judgers, mereka senang menetapkan
sasaran tertentu dan berusaha untuk mencapai sasarannya. Mereka berorientasi
pada hasil. Sebaliknya, Perceivers cenderung memiliki prinsip hidup “semau
saya”. Mereka tidak suka dibebani jadwal dan cenderung memiliki jadwal yang
tdiak teratur. Mengerjakan sesuatu tergantung apakah mereka mau atau tidak.
Mereka yang Perceivers cenderung lebih berorientasi pada proses yang dicapai
untuk memperoleh sasaran mereka. Judgers lebih suka menyelesaikan sesuatu,
sedangkan Perceivers lebih suka memulai sesuatu.
4.
Gambarkanlah
faktor-faktor dalam model Lima besar. Faktor utama mana yang menunjukkan nilai
terbesar dalam memperkirakan perilaku? Mengapa?
1) Neuroticism
Trait ini menilai
kestabilan dan ketidakstabilan emosi. Mengidentifikasi kecenderungan
individu apakah mudah mengalami stres,
mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping response yang
maladaptif. Dimensi ini menampung
kemampuan seseorang untuk menahan stres. Orang dengan kemantapan emosional
positif cenderung berciri tenang, bergairah dan aman. Sementara mereka yang
skornya negatif tinggi cenderung tertekan, gelisah dan tidak aman
2) Extraversion
Menilai kuantitas dan
intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya , kebutuhan untuk
didukung, kemampuan untuk berbahagia. Dimensi ini menunjukkan tingkat
kesenangan seseorang akan hubungan. Kaum ekstravert (ekstraversinya tinggi)
cenderung ramah dan terbuka serta menghabiskan banyak waktu untuk
mempertahankan dan menikmati sejumlah besar hubungan. Sementara kaum introvert
cenderung tidak sepenuhnya terbuka dan memiliki hubungan yang lebih sedikit dan
tidak seperti kebanyakan orang lain, mereka lebih senang dengan kesendirian
3) Openness to Experience
Menilai usahanya secara
proaktif dan penghargaannya terhadap pengalaman demi kepentingannya sendiri.
Menilai bagaimana ia menggali sesuatu yang baru dan tidak
biasa Dimensi ini
mengamanatkan tentang minat seseorang. Orang terpesona oleh hal baru dan
inovasi, ia akan cenderung menjadi imajinatif, benarbenar sensitif dan intelek.
Sementara orang yang disisi lain kategori keterbukaannya ia nampak lebih
konvensional dan menemukankesenangan dalam keakraban
4) Agreeableness
Menilai kualitas orientasi
individu dengan kontinum nulai dari lemah lembut sampai antagonis didalam
berpikir, perasaan dan perilaku Dimensi
ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain.
Orang yang sangat mampu bersepakat jauh lebih menghargai harmoni daripada
ucapan atau cara mereka. Mereka tergolong orang yang kooperatif dan percaya
pada orang lain. Orang yang menilai rendah kemampuan untuk bersepakat
memusatkan perhatian lebih pada kebutuhan mereka sendiri ketimbang kebutuhan
orang lain
5) Conscientiousness
Menilai kemampuan individu
didalam organisasi, baik mengenai ketekunan dan motivasi dalam mencapai tujuan
sebagai perilaku langsungnya. Sebagai lawannya menilai apakah individu tersebut
tergantung, malas dan tidak rapi. Dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang
menjadi pusat perhatian seseorang. Orang yang mempunyai skor tinggi cenderung
mendengarkan kata hati dan mengejar sedikit tujuan dalam satu cara yang terarah
dan cenderung bertanggungjawab, kuat bertahan, tergantung, dan berorientasi
pada prestasi. Sementara yang skornya rendah ia akan cenderung menjadi lebih
kacau pikirannya, mengejar banyak tujuan, dan lebih hedonistik.
Dibandingkan dengan
individu dengan karakteristik introver, individu yang ekstraver cenderung lebih
bahagia dalam pekerjaan dan kehidupan mereka secara keseluruhan. Mereka
biasanya memiliki lebih banyak teman dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk
bersosialisasi dibandingkan dengan individu yang introver.
5.
Enam
tipe kepribadian apa yang diidentifikasi oleh Holland?
1. Tipe realistik .
Menyukai pekerjaan yang sifatnya
konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis, seperti
mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe
seperti ini tidak hanya membutuhkan keterampilan, komunikasi, atau hubungan
dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang karier yang
cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruski.
2. Tipe intelektual/investigative .
Menyukai hal-hal yang teoritis dan
konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku tindakan, senang menganalis, dan
memahami sesuatu. Biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini
cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli matematika.
3. Tipe sosial.
Senang membantu atau bekerja dengan
orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan
ketrampilan berhubungan dengan orang lain, tetapi umumnya kurang dalam
kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor,
pekerja sosial, guide, dan bartender.
4. Tipe konvensional.
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau
jelas urutannya, mengolah data dengan aturan
tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu
sekretaris, teller, filing, serta akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising.
Cenderung mempunyai kemampuan verbal
atau komunikasi yang baik dan menggunakannya untuk memimpin orang lain,
mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai
bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik .
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya,
tidak menyukai struktur atau aturan, lebih
menyukai tugas-tugas yang memungkinkan
dia mengekspresikan diri. Karier yang sesuai, yaitu sebagai musisi, seniman,
dekorator, penari, dan penulis.
6.
Apakah
orang dari negara asing memiliki tipe kepribadian bersama? Jelaskan!
Belum tentu, karena lingkungan memiliki
pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter kita adalah lingkungan
dimana kita tumbuh dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman-teman dan
kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami.
7.
Mengapa
para manajer dewasa ini mungkin memberi perhatian lebih kepada kecocokan orang
organisasi daripada kecocokan orang pekerja?
Karena
Nilai kecocokan dalam pendekatan kecocokan orang-organisasi (person-organization
fit) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen
organisasi, keinginan untuk berhenti, dan perputaran aktual tenaga kerja.
8.
Apa
itu tenaga kerja emosional dan mengapa penting memahami OB?
Tenaga Kerja Emosional merupakan Karyawan yang dituntut untuk mengungkapkan emosi yang
diharapkan organisasi.contohnya pramuniaga. Pentingnya memahami
OB dapat membantu anda memperbaiki kemampuan untuk menjelaskan dan
memperkirakan proses seleksi dalam organisasi, pengambilan keputusan, moticasi,
kepemimpinan, konflik interpersonal, dan perilaku yang menyimpang di tempat
kerja.
9.
Bagaimana
budaya nasional mempengaruhi emosi yang terungkap?
Pengaruh budaya, menyesuaikan dengan
norma-norma budaya di negara setempat sehingga budaya nasional tersebut sangat
mempengaruhi emosi yang terungkap pada jiwa sesorang maupun karyawan dalam
organisasi. Dengan kata lain budaya nasional sanagat membantu dalam pembentukan
emosi yang terungkap.
10.
Apa
itu kecerdasan emosional dan mengapa itu penting?
Kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (bahasa Inggris: emotional quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatuhubungan. Kecerdasan
emosional penting agar Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain
melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang
itu kita rasakan juga.