Senin, 10 November 2014

PKO Kepribadian

Tugas

1.        Apa kepribadian itu?
Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu yang  memiliki sistem psikologis tersebut yang menentukan penyesuaian uniknya terhadap lingkungannya.
2.        Perkiraan perilaku apa yang mungkin anda buat jika Anda mengetahui bahwa seorang karyawan memiliki (a) kendali lokus eksternal? (b) skor Mach yang rendah? (c) harga diri rendah? (d) kepribadian tipe A?
·         Lokus kendali eksternal, yaitu mereka percaya bahwa kehidupan mereka diatur oleh kekuatan dari luar diri. Karyawan yang memiliki lokus kendali eksternal kurang puas dengan pekerjaan mereka, merasa terasingkan dari suasana kerja, dan kurang terlibat dalam pekerjaan daripada orang-orang yang lokus kendalinya cenderung internal. Seorang manajer juga bisa memperkirakan bahwa orang-orang eksternal menyalahkan evaluasi kinerja mereka yang buruk akibat prasangka atasan, rekan kerja, atau pristiwa lain di luar kendali mereka. Kalangan internal akan menjelaskan evaluasi serupa berdasarkan tindakan mereka sendiri.
·         Machiavellianisme, yaitu ukuran terhadap kadar dimana orang-orang bersifat pragmatis, memelihara jarak emosi, dan percaya bahwa hasil akhir bisa membenarkan caranya.Karyawan yang memiliki mach yang rendah cenderung memiliki emosi yang tinggi dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Mereka akan cepat emosi apabila apa yang dikerjakannya tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya, mereka juga dapat emosi apabila hasil yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mereka juga merasa kurang percaya diri terhadap kebisaan mereka dalam melakukan pekerjaan. Mereka menganggap cara yang mereka pakai untuk mencapai hasil yang diiinginkan adalah cara yang salah.
·         Harga diri, yaitu kadar dimana seseorang menyukai dirinya atau tidak. Mereka yang memiliki harga diri yang rendah meyakini bahwa mereka tidak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk meraih sebuah kesuksesan karier. Individu dengan tingkat harga diri yang rendah rawan untuk terkena pengaruh eksternal daripada individu yang meiliki harga diri yang tinggi. Mereka akan bergantung pada penilaian positif dari orang lain. Akibatnya, mereka akan cenderung mencari pengakuan dari orang lain dan cenderung untuk menyesuaikan diri dari keyakinan dan perilaku orang-orang yang mereka hargai dibandingkan dengan orang-orang dengan harga diri yang tinggi.
·         Pemantauan diri, yaitu sifat kepribadian yang mengukur kemampuan untuk menyesuaikan perilaku terhadap faktor-faktor situasional eksternal. Individu dengan pemantauan diri yang tinggi menunjukkan adaptabilitas yang besar ketika menyesuaikan perilaku mereka. Mereka peka terhadap sinyal dari luar dan bisa mengubah perilaku dalam beragam situasi. Mereka juga mampu menunjukan kontradiksi antara penampilan pribadi di depan publik dan diri pribadi mereka. Mereka tidak bisa menyesuaikan perilaku mereka. Mereka akan cenderung menunjukkan watak dan perilaku asli mereka dalam setiap situasi, dan terdapat konsistensi perilaku yang tinggi antara siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.
3.        Apa indikator tipe Myers-Briggs itu?
1.   Extrovert(E)/Introvert(I), adalah cara bagaimana orang menghabiskan waktunya. Seorang yang extrovert adalah orang senang menghabiskan waktunya dengan bersosialisasi atau berkumpul bersama dengan orang lain. Extrovert menjadi lebih enerjik ketika berada bersama orang lain. Sedangkan introvert sebaliknya. Mereka senang menghabiskan waktu sendiri, dan kalaupun ingin menghabiskan waktu dengan orang lain, biasa menghabiskan waktu dengan orang yang dekat dengannya. Introvert lebih senang mendalami sesuatu ketimbang ngobrol dengan orang lain.
2.   Sensing(S)/Intuition(N), adalah cara bagaimana seseorang berpikir. Seorang yang sensing adalah orang yang sangat logis, percaya pada fakta dan tidak mudah menerima hal baru. Mereka yang berpikir dengan cara sensing cenderung senang belajar dan mendalami teori. Mereka tidak menyukai fantasi dan senang dengan realisme. Sedangkan mereka yang memakai intuisi, mereka memakai konsep, sehingga mereka pun tidak terpaku (bahkan tidak menyukai) teori yang terlalu banyak, dan cenderung lebih kreatif daripada mereka yang sensing karena pemikirannya lebih terbuka. Mereka yang memakai intuisi lebih suka memakai sesuatu yang mereka sebut dengan “feeling” ketimbang teori. Feeling ini mereka dapat dari pengalaman yang mereka alami, sehingga mereka tahu betul ketika sesuatu terjadi dapat memberikan dampak yang baik atau buruk. Orang-orang yang intuitif lebih suka belajar dari pengalaman atau experiential learning. Orang-orang yang berpikir secara sensing cenderung memikirkan masa kini ketimbang mereka yang memakai intuisi lebih suka berpikir ke depan atau berandai-andai tentang masa depan.
3.   Thinker(T)/Feeler(F) adalah cara seseorang mengambil keputusan. Thinker mengambil keputusan yang menurut logika lebih menguntungkan. Mereka memakai tahap-tahap tertentu dan menganalisa keputusan yang mereka buat secara mendalam. Mereka suka mencari kesalahan dan berpikir kritis. Sedangkan mereka yang Feeler, mereka mengambil keputusan melihat orang lain, apakah menguntungkan untuk kepentingan bersama atau tidak. Orang-orang yang feeler cenderung mudah berempati dan bersimpati pada orang lain. Bagi Thinker, pikiran lebih utama daripada perasaan, sedangkan Feeler sebaliknya. Thinker ingin memiliki prestasi dan berhasil, sedangkan Feeler lebih senang jika Ia dihargai.
4.   Judgers(J)/Perceivers(P) adalah cara seseorang dalam menjalani hidup. Bagi mereka yang judgers, mereka hidup sesuai dengan aturan dan jadwal yang sudah ada. Bagi Judgers, mereka senang menetapkan sasaran tertentu dan berusaha untuk mencapai sasarannya. Mereka berorientasi pada hasil. Sebaliknya, Perceivers cenderung memiliki prinsip hidup “semau saya”. Mereka tidak suka dibebani jadwal dan cenderung memiliki jadwal yang tdiak teratur. Mengerjakan sesuatu tergantung apakah mereka mau atau tidak. Mereka yang Perceivers cenderung lebih berorientasi pada proses yang dicapai untuk memperoleh sasaran mereka. Judgers lebih suka menyelesaikan sesuatu, sedangkan Perceivers lebih suka memulai sesuatu.
4.        Gambarkanlah faktor-faktor dalam model Lima besar. Faktor utama mana yang menunjukkan nilai terbesar dalam memperkirakan perilaku? Mengapa?
1) Neuroticism
Trait ini menilai kestabilan dan ketidakstabilan emosi. Mengidentifikasi kecenderungan individu  apakah mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide yang tidak realistis, mempunyai coping response yang maladaptif. Dimensi ini  menampung kemampuan seseorang untuk menahan stres. Orang dengan kemantapan emosional positif cenderung berciri tenang, bergairah dan aman. Sementara mereka yang skornya negatif tinggi cenderung tertekan, gelisah dan tidak aman
2) Extraversion
Menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya , kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia. Dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Kaum ekstravert (ekstraversinya tinggi) cenderung ramah dan terbuka serta menghabiskan banyak waktu untuk mempertahankan dan menikmati sejumlah besar hubungan. Sementara kaum introvert cenderung tidak sepenuhnya terbuka dan memiliki hubungan yang lebih sedikit dan tidak seperti kebanyakan orang lain, mereka lebih senang dengan kesendirian
3) Openness to Experience
Menilai usahanya secara proaktif dan penghargaannya terhadap pengalaman demi kepentingannya sendiri. Menilai bagaimana ia menggali sesuatu yang baru dan tidak
biasa Dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Orang terpesona oleh hal baru dan inovasi, ia akan cenderung menjadi imajinatif, benarbenar sensitif dan intelek. Sementara orang yang disisi lain kategori keterbukaannya ia nampak lebih konvensional dan menemukankesenangan dalam keakraban
4) Agreeableness
Menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum nulai dari lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku  Dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang lain. Orang yang sangat mampu bersepakat jauh lebih menghargai harmoni daripada ucapan atau cara mereka. Mereka tergolong orang yang kooperatif dan percaya pada orang lain. Orang yang menilai rendah kemampuan untuk bersepakat memusatkan perhatian lebih pada kebutuhan mereka sendiri ketimbang kebutuhan orang lain
5) Conscientiousness
Menilai kemampuan individu didalam organisasi, baik mengenai ketekunan dan motivasi dalam mencapai tujuan sebagai perilaku langsungnya. Sebagai lawannya menilai apakah individu tersebut tergantung, malas dan tidak rapi. Dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang. Orang yang mempunyai skor tinggi cenderung mendengarkan kata hati dan mengejar sedikit tujuan dalam satu cara yang terarah dan cenderung bertanggungjawab, kuat bertahan, tergantung, dan berorientasi pada prestasi. Sementara yang skornya rendah ia akan cenderung menjadi lebih kacau pikirannya, mengejar banyak tujuan, dan lebih hedonistik.
Dibandingkan dengan individu dengan karakteristik introver, individu yang ekstraver cenderung lebih bahagia dalam pekerjaan dan kehidupan mereka secara keseluruhan. Mereka biasanya memiliki lebih banyak teman dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi dibandingkan dengan individu yang introver.
5.        Enam tipe kepribadian apa yang diidentifikasi oleh Holland?
1. Tipe realistik .
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis, seperti
mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya membutuhkan keterampilan, komunikasi, atau hubungan dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang karier yang cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruski.
2. Tipe intelektual/investigative .
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku tindakan, senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli matematika.
3. Tipe sosial.
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain, tetapi umumnya kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide, dan bartender.
4. Tipe konvensional.
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan aturan
tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising.
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik .
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih
menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karier yang sesuai, yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, dan penulis.

6.        Apakah orang dari negara asing memiliki tipe kepribadian bersama? Jelaskan!
Belum tentu, karena lingkungan memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman-teman dan kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami.




7.        Mengapa para manajer dewasa ini mungkin memberi perhatian lebih kepada kecocokan orang organisasi daripada kecocokan orang pekerja?
Karena Nilai kecocokan dalam pendekatan kecocokan orang-organisasi (person-organization fit) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi, keinginan untuk berhenti, dan perputaran aktual tenaga kerja.
8.        Apa itu tenaga kerja emosional dan mengapa penting memahami OB?
Tenaga Kerja Emosional merupakan Karyawan yang dituntut untuk mengungkapkan emosi yang diharapkan organisasi.contohnya pramuniaga. Pentingnya memahami OB dapat membantu anda memperbaiki kemampuan untuk menjelaskan dan memperkirakan proses seleksi dalam organisasi, pengambilan keputusan, moticasi, kepemimpinan, konflik interpersonal, dan perilaku yang menyimpang di tempat kerja.
9.        Bagaimana budaya nasional mempengaruhi emosi yang terungkap?
Pengaruh budaya, menyesuaikan dengan norma-norma budaya di negara setempat sehingga budaya nasional tersebut sangat mempengaruhi emosi yang terungkap pada jiwa sesorang maupun karyawan dalam organisasi. Dengan kata lain budaya nasional sanagat membantu dalam pembentukan emosi yang terungkap.
10.    Apa itu kecerdasan emosional dan mengapa itu penting?

Kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (bahasa Inggris: emotional quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatuhubungan. Kecerdasan emosional penting agar Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar