Senin, 10 November 2014

STRATEGI LOKASI

Manajemen Operasi
Tugas

A.    PENTINGNYA LOKASI

Ø  Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Mengingat lokasi sangat memengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi :
1.      Tidak pindah, melainkan fasilitas yang ada
2.      Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain
3.      Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan baiya meskipun inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.
·           Lokasi dan Biaya
Karena lokasi sangat memengaruhi biaya dan menentukan pendapatan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan. Saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah lokasi pabrik baru berada dalam satu daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strtegi penekanan biaya energi yang luar biasa pun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik jika pada lokasi yang dipilih, biaya tenaga kerja mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan demikian, kerja keras yng dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.

·           Lokasi dan Inovasi
Ketika kreativitas, inovasi, dan investasi litbang (penelitian dan pembangunan) bersifat pentingbagi strategi operasi, fokus kriteria lokasi dapat berubah dari semula, yaitu berfokus pda biaya. Ketika inovasi menjadi fokus, tampaknya terdapat empat sifat yang memengaruhi inovasi dan daya saing secara keseluruhan :
1.      Adanya input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah dan teknik
2.      Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat
3.      Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman
4.      Adanya industri lokal yang berhubungan dan mendukung


B.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN LOKASI

Memilih lokasi untuk fasilitas dibuat lebih rumit lagi dengan adany globalisasi tempat kerja. Sebagaimana yang telah dibahas pada bab 2, globalisasi telah terjadi karena adanya perkembangan :
1.      Ekonomi pasar;
2.      Komunikasi internasional yang lebih baik;
3.      Perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan;
4.      Kemudahan perpindahan arus modal antarnegara;
5.      Diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi.

Disamping globalisasi, sejumlah faktor lain juga memengaruhi keputusan lokasi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.        Produktivitas Tenaga Kerja
Saat memutuskan sebuah lokasi, manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang rendah pada suatu daerah. Walaupun demikian, tingkat upah bukanlah satu-satunya dasar pertimbangan.
Biaya tenaga kerja per hari      = biaya per unit
Produktivitas (unit per hari)
Dengan adanya persamaan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa apabila biaya tenaga kerja tinggi maka biaya per unit juga akan tinggi pula.

2.        Risiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing. Walaupun demikian, nilai mata uang asing hampir di semua negara terus berfluktuasi.

3.        Biaya-biaya
Biaya lokasi terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1.      Biaya nyata (tangible costs) adalah biaya-biaya yang dapat diidentifikasi langsung dan dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum, tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lainyang dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak manajemen. Selain itu, biaya-biaya seperti seperti biaya pengiriman bahan mentah, pengantaran bahan jadi, dan pembangunan pabrik merupakan faktor dari biaya lokasi secara keseluruhan.

2.      Biaya tidak nyata (intangible costs) adalah biaya-biaya yang lebih sulit dihitung. Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok yang dapat memengaruhi proses rekrutmen pekerja.

4.        Risiko Politik, Nilai, dan Budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah nasional, negara bagian, dan local terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian, pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain, daerah dengan daerah. Pandangan pekerja mengenai proses regenerasi pekerja, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran merupakan faktor-faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat memengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budaya negara lain. Akibatnya, manajer operasi menghadapi tantangan berat saat membangun rantai pasokan (supply chain) efektif yang meliputi perusahaan asing.


5.        Kedekatan Terhadap Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah sangat penting. Organisasi jasa banyak berpendapat bahwa kedekatan dengan pasar merupakan faktor lokasi utama, contohnya restoran, salon, took obat, dll. Perusahaan manufaktur juga sependapat dengan pernyataan diatas apabila terjadi pengiriman barang yang mahal yang sulit akan berbalik menjadi lebih murah dan mudah apabila berdekatan dengan pelanggan.

6.        Kedekatan pada Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok karena,
1.      Barang-barang yang mudah busuk dapat teratasi apabila dekat dengan pemasok,
2.      Biaya transportasi jadi lebih murah,
3.      Lebih mudah apabila bahan mentah yang diperlukan berjumlah banyak.

7.        Kedekatan pada Pcsaing (Clustering)
Mungkin terasa sangat mengagetkan jika perusahaan-perusahaan  juga senang berdekatan dengan para pesaingnya. Kecenderungan atau yang biasa disebut pengelompokan atau clustering ini serng terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumbr daya alam, informasi, modal proyek dan bakat.


C.     METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
Terdapat empat metode untuk menyelesaikan masalah lokasi yaitu:
1.    Metode Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, baik kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan dalam memilih sebuah lokasi. Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode ini sering digunakan karena mencangkup beragam faktor, mulai dari pendidikan, rekreasi, hingga ketrampilan tenaga kerja.
Metode pemeringkatan faktor memiliki enam langkah berikut :
1.      Membuat daftar faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan.
2.      Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatife dalam tujuan perusahaan.
3.      Membuat sebuah skala untuk setiap faktor.
4.      Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor dengan menggunakan skala pada langkah 3.
5.      Kalikan nilai dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
6.      Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Jika sebuah keputusan bersifat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, maka analisis lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakukan. Sebagai alternatif lain, manajemen dapat menyimpulkan faktor yang tidak nyata bukan merupakan kriteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.

2.    Analisis Titik Impas Lokasi
Analisis Titik Impas Lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif lokasi yang ada. Dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta membuat grafik-grafik biaya untuk setiap lokasi, alternatif dengan biaya terendah dapat ditentukan. Analisis ini dapat dilakukan baik secara matematis maupun grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.
Berikut tiga langkah analisis ini :
1.    Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
2.    Petakan biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi tahunan pada sumbu horizontal.
3.    Pilih lokasi dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.





3.    Metode Pusat Gravitasi
Metode Pusat Gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menentukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut, dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama dalam metode gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat. Metode ini mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah container yang dikirim.


4.    Model Transportasi
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian sehingga meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan, setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang sama.


D.    STRATEGI LOKASI JASA
Analisis lokasi di sektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jas ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih memengaruhi pendapatan daripada memengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa :
1.      Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2.      Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan.
3.      Persaingan di wilayah tersebut.
4.      Kualitas persaingan.
5.      Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing.
6.      Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya.
7.      Kebijakan operasional perusahaan.
8.      Kualitas manajemen.
Analisis yang rea;istis dari faktor-faktor diatas dapat memberikan gambaran yang layak mengenai pendapatan yang diharapkan.

            Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi: analisis korelasi, perhitungan lalu lintas, analisis demografis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode pusat gravitasi, dan sistem informasi geografis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar