Tugas
A.
PENTINGNYA LOKASI
Ø Tujuan
strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Mengingat
lokasi sangat memengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi
sangat memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi :
1. Tidak
pindah, melainkan fasilitas yang ada
2. Mempertahankan
lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain
3. Menutup
fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Keputusan lokasi
bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang
digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan baiya meskipun inovasi
dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa professional,
strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.
·
Lokasi dan Biaya
Karena lokasi sangat
memengaruhi biaya dan menentukan pendapatan, lokasi sepenuhnya memiliki
kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan.
Saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu,
banyak biaya menjadi tetap dan sulit dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah
lokasi pabrik baru berada dalam satu daerah dengan biaya energi yang tinggi,
bahkan manajemen yang baik dengan strtegi penekanan biaya energi yang luar
biasa pun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen
yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik jika pada lokasi yang
dipilih, biaya tenaga kerja mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja
yang buruk. Dengan demikian, kerja keras yng dilakukan manajemen untuk menetapkan
lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.
·
Lokasi dan Inovasi
Ketika kreativitas,
inovasi, dan investasi litbang (penelitian dan pembangunan) bersifat
pentingbagi strategi operasi, fokus kriteria lokasi dapat berubah dari semula,
yaitu berfokus pda biaya. Ketika inovasi menjadi fokus, tampaknya terdapat
empat sifat yang memengaruhi inovasi dan daya saing secara keseluruhan :
1. Adanya
input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah dan teknik
2. Lingkungan
yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat
3. Tekanan
dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman
4. Adanya
industri lokal yang berhubungan dan mendukung
B.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN LOKASI
Memilih lokasi untuk
fasilitas dibuat lebih rumit lagi dengan adany globalisasi tempat kerja.
Sebagaimana yang telah dibahas pada bab 2, globalisasi telah terjadi karena
adanya perkembangan :
1. Ekonomi
pasar;
2. Komunikasi
internasional yang lebih baik;
3. Perjalanan
dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan;
4. Kemudahan
perpindahan arus modal antarnegara;
5. Diferensiasi
biaya tenaga kerja yang tinggi.
Disamping globalisasi,
sejumlah faktor lain juga memengaruhi keputusan lokasi. Faktor-faktor tersebut
antara lain :
1.
Produktivitas Tenaga Kerja
Saat memutuskan sebuah
lokasi, manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang rendah pada suatu
daerah. Walaupun demikian, tingkat upah bukanlah satu-satunya dasar
pertimbangan.
Biaya tenaga kerja per
hari =
biaya per unit
Produktivitas (unit per
hari)
Dengan adanya persamaan diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa apabila biaya tenaga kerja tinggi maka biaya per unit
juga akan tinggi pula.
2.
Risiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah
buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat
nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah
dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar
yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke
negara asing. Walaupun demikian, nilai mata uang asing hampir di semua negara
terus berfluktuasi.
3.
Biaya-biaya
Biaya lokasi terbagi menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Biaya nyata
(tangible costs) adalah biaya-biaya
yang dapat diidentifikasi langsung dan dihitung secara tepat. Biaya nyata
meliputi biaya layanan umum, tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta
biaya lainyang dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak
manajemen. Selain itu, biaya-biaya seperti seperti biaya pengiriman bahan mentah,
pengantaran bahan jadi, dan pembangunan pabrik merupakan faktor dari biaya
lokasi secara keseluruhan.
2. Biaya tidak nyata (intangible costs) adalah biaya-biaya
yang lebih sulit dihitung. Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan,
fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan,
serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel
kualitas hidup seperti iklim dan kelompok yang dapat memengaruhi proses
rekrutmen pekerja.
4.
Risiko Politik, Nilai, dan Budaya
Risiko politik
berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah nasional,
negara bagian, dan local terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan
zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat
keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian,
pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola
kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap pekerja mungkin
berbeda dari satu negara ke negara lain, daerah dengan daerah. Pandangan
pekerja mengenai proses regenerasi pekerja, serikat pekerja, dan tingkat
kehadiran merupakan faktor-faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini
dapat memengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada
pekerja yang ada sekarang jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Tantangan terbesar
keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budaya negara lain. Akibatnya, manajer operasi menghadapi tantangan
berat saat membangun rantai pasokan (supply
chain) efektif yang meliputi perusahaan asing.
5.
Kedekatan Terhadap Pasar
Bagi sejumlah
perusahaan, berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah sangat penting.
Organisasi jasa banyak berpendapat bahwa kedekatan dengan pasar merupakan
faktor lokasi utama, contohnya restoran, salon, took obat, dll. Perusahaan
manufaktur juga sependapat dengan pernyataan diatas apabila terjadi pengiriman
barang yang mahal yang sulit akan berbalik menjadi lebih murah dan mudah
apabila berdekatan dengan pelanggan.
6.
Kedekatan pada Pemasok
Perusahaan menempatkan
diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok karena,
1. Barang-barang
yang mudah busuk dapat teratasi apabila dekat dengan pemasok,
2. Biaya
transportasi jadi lebih murah,
3. Lebih
mudah apabila bahan mentah yang diperlukan berjumlah banyak.
7.
Kedekatan pada Pcsaing (Clustering)
Mungkin terasa sangat
mengagetkan jika perusahaan-perusahaan
juga senang berdekatan dengan para pesaingnya. Kecenderungan atau yang
biasa disebut pengelompokan atau clustering ini serng terjadi apabila sumber
daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumbr daya
alam, informasi, modal proyek dan bakat.
C.
METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
Terdapat empat metode untuk
menyelesaikan masalah lokasi yaitu:
1. Metode
Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor,
baik kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan dalam memilih sebuah
lokasi. Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya sehingga manajer
dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi
lebih objektif. Metode ini
sering digunakan karena mencangkup beragam faktor, mulai dari pendidikan,
rekreasi, hingga ketrampilan tenaga kerja.
Metode pemeringkatan
faktor memiliki enam langkah berikut :
1. Membuat
daftar faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan.
2. Memberikan
sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatife dalam
tujuan perusahaan.
3. Membuat
sebuah skala untuk setiap faktor.
4. Meminta
penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor dengan menggunakan
skala pada langkah 3.
5. Kalikan
nilai dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
6. Membuat
rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang juga mempertimbangkan hasil
dari pendekatan kuantitatif.
Jika sebuah keputusan
bersifat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, maka analisis lebih
lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakukan. Sebagai
alternatif lain, manajemen dapat menyimpulkan faktor yang tidak nyata bukan
merupakan kriteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh
karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih
kuantitatif.
2. Analisis
Titik Impas Lokasi
Analisis Titik Impas
Lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume produksi untuk membuat suatu
perbandingan ekonomis diantara alternatif lokasi yang ada. Dengan
mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta membuat grafik-grafik
biaya untuk setiap lokasi, alternatif dengan biaya terendah dapat ditentukan.
Analisis ini dapat dilakukan baik secara matematis maupun grafis. Pendekatan grafis
memiliki kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat
dipilih.
Berikut tiga langkah
analisis ini :
1. Tentukan
biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
2. Petakan
biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi
tahunan pada sumbu horizontal.
3. Pilih
lokasi dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.
3. Metode
Pusat Gravitasi
Metode Pusat Gravitasi
merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menentukan lokasi pusat distribusi
yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak
lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut, dan biaya
pengiriman guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama dalam
metode gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat. Metode
ini mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang
dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot
antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai
dengan jumlah container yang dikirim.
4. Model
Transportasi
Tujuan model
transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik
pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian sehingga
meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Dengan suatu jaringan titik
pasokan dan permintaan, setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang sama.
D.
STRATEGI LOKASI JASA
Analisis lokasi di sektor industri
terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jas ditujukan
untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur
mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi-lokasi yang berbeda,
sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering berdampak terhadap pendapatan
daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik
kerap lebih memengaruhi pendapatan daripada memengaruhi biaya. Hal ini berarti
fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume
bisnis dan pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan
perusahaan jasa :
1. Daya
beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2. Kesesuaian
antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik
pelanggan.
3. Persaingan
di wilayah tersebut.
4. Kualitas
persaingan.
5. Keunikan
lokasi perusahaan dan pesaing.
6. Kualitas
fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya.
7. Kebijakan
operasional perusahaan.
8. Kualitas
manajemen.
Analisis
yang rea;istis dari faktor-faktor diatas dapat memberikan gambaran yang layak
mengenai pendapatan yang diharapkan.
Teknik-teknik yang digunakan dalam
sektor jasa meliputi: analisis korelasi, perhitungan lalu lintas, analisis
demografis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode pusat
gravitasi, dan sistem informasi geografis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar